Langsung ke konten utama

PEMINJAMAN INKUBATOR - CIPONDOH, KOTA TANGERANG

 


Sore itu tanggal 09 Agustus 2020, maghrib baru saja lewat, aku lagi ngobrol dengan Aryo sambil nyeruput segelas kopi dan menikmati sebatang rokok kretek kegemaranku. Pembicaraan yang tersela karena waktu maghrib yang telah tiba akhirnya disambung kembali... Perbincangan kami kali ini seputar konten video yang sedang digarap Aryo untuk channel youtube yang akan dia garap.

Keasyikan obrolan terusik ketika sebuah pesan WA kuterima dari seseorang...

[18.08, 9/8/2020] PI090820 - Tri Indah A - Cipondoh: Sore ibu. Saya boleh minta tolong ga. Saya cari cari di google jasa pelayanan incubator benar ya?
[18.09, 9/8/2020] Wong Edan: Iya Bu...
[18.09, 9/8/2020] Wong Edan: Dengan siapa Bu?
[18.10, 9/8/2020] Wong Edan: Lokasi dimana?
[18.10, 9/8/2020] Wong Edan: Saya Iwan (Wong Edan) di Pamulang
[18.12, 9/8/2020] PI090820 - Tri Indah A - Cipondoh: Saya ibu Tri indah Agustin. Dari Cipondoh bu
[18.12, 9/8/2020] Wong Edan: Siap Bu...
[18.12, 9/8/2020] Wong Edan: Butuh inkubator atau Lampu Fototerapi?
[18.15, 9/8/2020] Wong Edan: Mohon bisa diisi form online berikut:
[18.15, 9/8/2020] Wong Edan: http://bit.ly/2vHJoGF
[18.17, 9/8/2020] Wong Edan: Setelah diisi, langsung disubmit ya...
[18.17, 9/8/2020] Wong Edan: Setelah itu, mohon share lokasi rumah ke saya... 

Aku tersenyum saja ketika pada pesan berikutnya aku masih dipanggil "Ibu"... Lalu kuingatkan kembali bahwa aku Iwan (Wong Edan), baru dia memanggilku "Bapak" sambil meminta maaf.

Tanpa menyelesaikan obrolan, aku dan Aryo langsung berangkat ke rumahku. Mobil butut yang selalu kami gunakan untuk mengantar dan/atau mengambil kembali inkubator kupacu melewati semerawutnya kendaraan di Pasar Ciputat. Agak macet sore itu sehingga kami sampai rumahku yang terletak di Pamulang lebih dari setengah jam.

Sesampai di rumah, aku langsung menyiapkan inkubator, membersihkan sedikit sisi luar inkubator, karena sebelumnya inkubator tersebut telah aku bersihkan. Rutinitasku ketika inkubator baru selesai dikembalikan, langsung kubersihkan dengan disinfektan dan alkohol, kemudian memeriksa kondisi kabel, lampu, dan perlengkapan lainnya, agar bisa selalu siap jika kapanpun akan digunakan kembali.  Sebagai standar operasional dan prosedur yang telah kutetapkan, sebelum digunakan, aku harus kembali memeriksa kebersihan dan kesiapan inkubator tersebut, lalu melakukan tes pemakaian dan memastikan inkubator hidup/mati secara otomatis tanpa kendala sesuai setting suhu yang ditetapkan.

Hujan mulai turun ketika inkubator mulai kami masukkan ke mobil untuk diantar ke tempat peminjam. Lalu tanpa membuang waktu, segera kami berangkat menuju share-loc yang telah dikirim calon peminjam. Malam itu hujan selalu mengiringi kami mulai dari berangkat hingga kami sampai di tempat peminjam. Kondisi hujan, ramainya kendaraan, dan malam hari yang sedikit mengganggu pandanganku (mataku sedikit terkendala ketika melihat sinar lampu dari depan karena silinder yang kualami masih betah menemani mataku) membuat perjalanan kami sedikit lama. Lebih satu jam baru sampai ke Cipondoh - Kota Tangerang. Kondisi mobil bututku yang sedikit bongsor membuatku nggak berani masuk ke gang kecil menuju rumah peminjam. Akhirnya kuparkir mobil di tepi jalan yang bisa dilalui 2 mobil. Lalu inkubator kami gotong berdua (Aku dan Aryo).

Sesampai di rumah peminjam, langsung kuhidupkan inkubator sampai mulai hangat dan segera Debay kami masukkan ke dalam inkubator. Suhu di dalam kamar peminjam memang sudah cukup tinggi,  lebih dari 33 derajat celcius. Mungkin karena tidak ada sirkulasi udara dan plafon yang sangat pendek. Namun ada yang membuatku sedikit keras, ketika aku lihat ada kipas angin yang dihidupkan dengan kencang dan terarah ke Debay (maaf... aku kadang terbawa emosi jika melihat ada yang tidak benar terkait Debay dan anak-anak). Kipas langsung kumatikan, dan kuminta ayah Debay untuk mengarahkan kipas ke plafon jika kipas mau dihidupkan.

Setelah selesai pemasangan inkubator dan memastikan kembali tidak ada kendala dengan inkubator, kami langsung pamitan meninggalkan rumah Debay dan menuju Tangsel kembali. Perut yang mulai keroncongan karena belum makan dari sore mengiringi perjalanan kami dari Kota Tangerang ke Kota Tangerang Selatan. Akhirnya nasi goreng jadi sasaran sambil melanjutkan perbincangan terkait konten video sampai malam mulai tergantikan pagi.

Sambil menunggu mentari memunculkan wajahnya, kurebahkan tubuh di lantai sambil mencoba memejamkan mata seraya membisikkan seuntai do'a agar Debay tetap sehat.
Selamat tidur di kehangatan Debay... Segeralah beri kehangatan pada dunia...

Tangsel, 10 Agustus 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INKUBATOR GRATIS

  Saat itu bulan Nopember 2018, sebuah balasan email dari Prof. Raldi A Koestoer membawa kegembiraan tersendiri dalam hatiku. Email itu berisi persetujuan untuk ikut menjadi relawan inkubator GRATIS. Gratis? Ya... karena ini sifatnya pinjaman pemakaian selama diperlukan oleh bayi yang lahir prematur sehingga sang Dede Bayi atau yang biasa di kalangan relawan disebut "Debay" bisa mendapatkan kehangatan serta bisa dibawa pulang oleh kedua orang tuanya yang secara otomatis akan meringankan biaya perawatan jika Debay dirawat di rumah sakit. Awal aku mengetahui inkubator gratis di bawah naungan Yayasan Bayi Prematur Indonesia (YABAPI) ini dari obrolan dengan teman, lalu aku coba browsing di internet, ternyata banyak beritanya, mulai dari berita tentang sang pencetus (Prof Raldi) maupun berita tentang peminjaman yang dilakukan oleh beberapa relawan. Wow.... Cukup banyak yang bisa kudapatkan tentang informasinya, bahkan aku mulai browsing untuk mencari tahu mengenai inkubator yang d...

PEMINJAMAN INKUBATOR - PONCOL, CIPUTAT

Tgl. 8 Juni 2020 dapat pesan WA yang menanyakan apakah bisa meminjam inkubator. Langsung saja kubalas dan komunikasi tentang teknis dan jadwal pengantaran inkubatorpun diputuskan. Debay bukan bayi prematur, namun mungkin karena kurangnya perhatian orang tua terhadap kandungannya, maka akhirnya Debay lahir dengan berat badan yang sangat kurang, beratnya hanya 1.260 gram. Usia muda dan pengetahuan tentang kesehatan janin dalam kandungan membuat kondisi ini. Lokasi rumah Debay tidak jauh dari rumahku, hanya sekitar 7 km. Kupacu mobil bututku dengan membawa inkubator bersama seorang temanku, Aryo Pongky. Sesampai di rumah Debay, langsung kami pasang inkubator tersebut. Test kondisi inkubator adalah standar operasi wajib. Setelah hidup dan mati otomatis inkubator berjalan sesuai waktu dan suhunya, baru kami masukkan Debay ke dalam inkubator sekaligus serah terima inkubator untuk digunakan sampai Debay sehat dan berat badannya antara 2.300 - 2.700 gram. Data Debay sebagai berikut: Nama Debay...

BROSUR PEMINJAMAN INKUBATOR GRATIS

  Bagi yang membutuhkan dan berkenan menyebarkan brosur demi menolong bayi Indonesia, silahkan unduh (download) gambar di atas, dan sebarkan melalui media sosial Anda atau yang lainnya. Thanks Ayo... Selamatkan bayi Indonesia